Apakah kusen aluminium ramah lingkungan? Pertanyaan ini semakin sering muncul di tengah tren pembangunan berkelanjutan. Di era ketika isu lingkungan dan efisiensi energi semakin diperhatikan, banyak orang mulai menilai ulang pilihan material bangunan mereka.
Aluminium yang sebelumnya hanya dikenal karena kekuatannya, kini dipandang sebagai salah satu material yang mampu menjawab tantangan sustainability. Namun, seberapa ramah lingkungan sebenarnya kusen aluminium?
1. Material yang Dapat Didaur Ulang 100%
Salah satu keunggulan terbesar aluminium adalah sifatnya yang bisa didaur ulang tanpa kehilangan kualitas. Aluminium bekas dapat dilebur dan diproses kembali menjadi produk baru, termasuk kusen. Proses daur ulang ini hanya membutuhkan sekitar 5% energi dibandingkan produksi aluminium dari bahan mentah. Artinya, semakin banyak orang dan developer yang menggunakan aluminium daur ulang, semakin besar kontribusinya dalam mengurangi emisi karbon.
2. Umur Pakai yang Panjang
Kusen aluminium dikenal sangat tahan lama, bahkan bisa bertahan lebih dari 30 tahun dengan perawatan minimal. Ketahanan terhadap rayap, jamur, dan cuaca ekstrem membuat material ini tidak perlu sering diganti. Dari sisi lingkungan, semakin jarang material diganti, semakin sedikit pula limbah konstruksi yang dihasilkan. Hal ini menjadikan aluminium pilihan yang lebih ramah lingkungan dibanding kayu yang mudah lapuk atau PVC yang sulit didaur ulang.
Baca juga: Mengapa Banyak Developer Beralih ke Kusen Aluminium?
3. Mendukung Efisiensi Energi Bangunan
Kusen aluminium modern kini dapat dipadukan dengan teknologi kaca hemat energi, seperti Low-E glass, untuk membantu mengurangi transfer panas. Hasilnya, rumah atau gedung bisa lebih sejuk tanpa terlalu banyak mengandalkan pendingin ruangan. Dengan begitu, penggunaan energi listrik dapat ditekan, dan dampaknya pada lingkungan juga lebih kecil. Developer yang mengadopsi konsep ini sekaligus meningkatkan nilai jual proyek dengan label green building.
4. Minim Perawatan, Minim Polusi
Berbeda dengan kayu yang membutuhkan perawatan khusus seperti lapisan anti-rayap atau cat pelindung berulang kali, kusen aluminium hanya memerlukan pembersihan ringan. Tidak ada kebutuhan untuk menggunakan bahan kimia berbahaya dalam perawatannya. Kondisi ini bukan hanya menghemat biaya, tapi juga mengurangi potensi pencemaran lingkungan.
5. Dibandingkan Material Lain
-
Kayu: meski alami, penggunaan kayu seringkali berdampak pada deforestasi jika tidak diambil dari hutan berkelanjutan.
-
PVC: relatif murah, tetapi sulit didaur ulang dan menghasilkan limbah plastik.
-
Aluminium: meski proses awal produksinya cukup energi-intensif, tetapi siklus hidupnya panjang dan bisa didaur ulang berkali-kali. Inilah yang membuat aluminium dianggap lebih sustainable untuk jangka panjang.
Kesimpulan
Kusen aluminium bisa dikatakan ramah lingkungan karena sifatnya yang 100% dapat didaur ulang, tahan lama, mendukung efisiensi energi, dan minim perawatan. Meski proses produksinya memerlukan energi besar, keuntungan jangka panjang yang diberikan jauh lebih besar dibandingkan material lain. Tidak heran jika aluminium kini menjadi salah satu pilihan utama dalam pembangunan berkelanjutan.
Jika Anda mencari kusen aluminium berkualitas dengan standar ramah lingkungan, YKK AP Sinar Fortuna menyediakan solusi terbaik untuk kebutuhan rumah maupun proyek Anda. Hubungi tim kami sekarang untuk informasi produk terbaru.